TUBUH DAN JIWA YANG MITIS*



Yang tumbuh dalam kepala

Woro legi adalah sebuah kabar dan pernyatan pengembalian mendut pada asalanya.
(Sugiyati Aryani)

awal dari keterlibatan saya adalah sebuah akhir dari sekuil mendut, sebuah senja dan sebuah gambar yang berderet tentang sugi, mendut dan maem mendut sampai pada sebuah permulaan dimana proses ke empat dari mendut itu mulai (body dan space), sesuatu yang pribadi yang tumbuh dalam sugi tentang perempuan jawa, perempuan dan jawa, dan mendut. Maka bermigrasilah segala hal tentang sugi dan mendut ke kepala saya secara sadar seperti pembacaan barjanji dalam upacara cukur rambut.
Teks-teks tentang  perjumpaan mendut, perjalanan proses mendut tiga dan sugi tumbuh konfrontatif dalam kepala saya, lalu tubuh menjadi ruang bagi kelahiran tanda (sign) dan pembebasan jiwa (mythical soul).

Sebuah kelahiran

Gagasan tentang mendut dalam kepala (roots) seperti pula penguburan tubuh yang mati (sejarah perempuan jawa) ke dalam tubuh pohon di belakang rumah dalam upacara kematian bayi di tanah toraja sehingga segalanya tumbuh tanpa ketiadaan atau ketiadaan yang mengada sebab ia telah lahir menjadi jiwa yang lain bersama seluruh dewa dan nenek moyang.

Menjadi aktor berarti menjadi pohon tempat dimana segala momentum peran atau penokohan tumbuh (imagination reform) dari kehedak sutradara, mendut dan kehendak peran (proses eksperimen mendut) menjadi martir. 


Tubuh Mendut

Penjelajahan seni dimulai dalam proses yang berlangsung selama 1 bulan (woro legi) dari sebuah laboratorium ruang (Teater Kebun STSI Bandung) dimana tubuh menemukan ruangnya seperti pula batu-batu yang berderet, pohon-pohon dan tembok beton.

Ada tubuh yang membatu seperti pula artefak medut, tubuh mempohon seperti pula jejak perempaun jawa yang terus tumbuh bagai tungku pembakaran dalam  gigi ibu, tubuh bedoyo seperti pula tembok tembok beton yang diam-diam tumbuh di kebun dan tubuh mendut adalah tubuh yang melewati batas-batas seperti kebun ruang di kebun tersebut.


(John Heryanto)
*Catatan Proses Keaktoran dalam pertunjukan Maem Mendut 4 # Woro Legi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Auto Performance: TUHAN, SENI & KAMU

SEBUAH KAIN DI MESIN JAHIT (Catatan Skenografi Pertemuan dalam Lubang Jarum)

AUTO PERFORMANCE : FLOWER HIP (Butoh Dance Street) - MENOLAK BUKU 33 SASTRAWAN PALING BERPENGARUH