AUTO PERFORMANCE : FLOWER HIP (Butoh Dance Street) - MENOLAK BUKU 33 SASTRAWAN PALING BERPENGARUH
katakanlah ini adalah waham, mungkin FLOWER HIP semacam bunga hippies
pemuda Inggris atau bunga hip-hop remaja kulit hitam amerika, tapi saya
suka bunga seperti kebiasaan tahun-tahun lalu ketika di GIM dimana
setiap pagi menyiram bunga di halaman gedung atau sore-sore menyiram
tanaman di Kebun Seni, seperti pula waktu sekolah SMP ketika di Tasik
tentu lebih sering nongkrong di taman alun-alun dan dadaha dari pada
ngaji di pesantren, begitu pun kalu ziarah ke makam pastilah sehabis
yassin menyiram air dalam botol aqua dan kembang 7 rupa, maka aku
selipkan bunga di gigi topeng seperti menyelipkan mayat di lobang-lobang
tebing batu tanah Toraja, atau peluru di mulut senapan. bukankah seni
itu adalah senjata seperti pula pistol tergantung untuk siapa yang
mengunakanya dan kepada siapa ditujukan seperti halnya tim 8, saya jadi
ingat tokoh paman dalam film donald bebek dimana waktu adalah uang dan
mungkin juga sastra adalah uang, mungkin hari ini sastra seperti pula
daun-daun di gigit ulat.
mestilah turun ke jalan seperti
anak-anak gaza membawa batu di sudut-sudut gang, memang saya masih
anak-anak maka aku tulis huruf x di kening seperti anak-anak
underground yang belum cukup umur di Amerika era 70-an dimana masuk cafe
mestilah pakai tanda silang di tangan, saya bukanlah lelaki Rusia yang
membunuh temanya di cafe karena puisi. bergerak-bergerak dan bergeraklah
turun ke jalan seperti minggu lalu ada lelaki mabuk yang menabrakan
mobil box nya ke tiang listrik depan kampus dan mati seketika,seperti
bunga-bunga yang tumbuh di pemakaman umum, tubuh ini mungkin serupa
buttoh yang lahir dari pasca di bomnya horosima dan nagasaki atau
biomekanik mayerhold dari avant garde Rusia, atau Artaud dll saya kurang
paham karena masih belajar tapi hanya ingin katakan TIDAK pada buku 33
SASTRAWAN PALING BERPENGARUH DI INDONESIA.
8 Februari 2014
John Heryanto
Komentar
Posting Komentar