SEPIRING NATURALISME ( sambungan diary kecil sikat sikut sakit 30/6/10)


oleh:john heryanto
"Bukan drama, tetapi kehidupan yang harus disajikan pada penonton"

(Emile Zola)

itulah naturalisme yang akan dihidangkan dalam sikat sikut sakit,karya/sutradara:yusef muldiyana

dan menurut kang yusef sendiri bahwa naturalisme yang aka kita jalani masih tetap dalam koridor estetika. Bahwa kesenian yang kita lakoni adalah sesuatu yang sungguh-sungguh tapi bukan sungguhan. Jadi kalau ada aktor memerankan orang muntah tak perlulah ia muntah betulan sehingga penonton menjadi mual tapi muntah yang bukan sungguhan itu ia jalani dengansungguh-sungguh.

karena mau tak mau saat pertunjukn berlangkung tentu penontan haruslah pula mendapakan kenyamanan dan ketenangan saat menyantap hidangan pertunjukan,dan itu pun menjadi pertimbanagan bagaimana sebuah naturalisme itu dihidangkan.dan menurut Bang Keleeng (astrada)bahwa naturalisme yang akan dihidangan dalam sikat sikut sakit di sini memiliki pandangan yang berbeda dengan naturalisme dalam seni rupa, bila dalam seni rupa merupakan penggambaran objekrealistis keindahan alam dengan dibatasi kanvas, sedangan naturalisme dalam sikat sikut sakit merupakan penggambaran dari keseluruhan kehidupan yang bukan peniruan dari yang terkecil menjadi besar bahkan sampai pada puncak distorsi yang dibatasi dengan seluruh diindingnya adalah mata penonton.

dan natulrisme merupakan sebuah gerakan yang didasari atas filsafat determinisme yang lahir dikalangan proletar yang sangat memuja ilmu pengetahuan .dan natularisme sendiri merupakan anak kandung dari gaya representasional atau realisme yang lahir di tengah kekacauan tradisi positivistik revolusi industri di perancis dan sebagai reaksi pemapanan romantisme pada abad ke 19.sedangkan natulisme pada zamannya lahir dari kalangan proletar yang memuja ilmu pengetahuan. tokoh tokoh naturalisme dalam teater diantaranya ,Maxim Gorky,Andre Antoine dan Emile Zole dll.

sedangkan menurut irwan jamal bahwa:

"Naturalisme lebih terkait pada doktrin biologis dan doktrin sosialdeterministik dari penganutnya" (Emile Zola). Determinism itu doktrinyang yakin bahwa segala sesuatu diakibatkan oleh yang lain, akting yang membungkus teater dengan konvensi naturalisme mungkin bisa digali sebagai produk dari hukum sebab-akibat biologis.

Stanislavsky fasih sekali dalam gaya akting ini, tulisan-tulisannya banyak membicarakan tentang akting sebagai proses sebab-akibat, orang-orang mendefinisikannya sebagai gaya akting realisme. Memang, gaya akting,atau azas akting itu dalam pengertiannya hanya ada 2, azas akting realisme dan non realism.

Dalam teater, akting hanya salah satu unsur dari bermacam unsur. Sedangkan teater itu sendiri terdiri dari berbagai unsur pembangunnya (Naskah, sutradara, aktor, penonton. tatapanggung, tata lampu, kostum, make up, tata suara dan musik).Pengertian teater naturalisme, atau pengertian teater dalam isme2lainnya adalah pengertian holistik dikarenakan pertemuan unsur-unsur pembangun teater yang beragam itu. Dalam pentas teater Konvensi estetika atau isme, adalah bungkus dari berbagi unsur yang membangunnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Auto Performance: TUHAN, SENI & KAMU

SEBUAH KAIN DI MESIN JAHIT (Catatan Skenografi Pertemuan dalam Lubang Jarum)

monolog dekontruksi: Hati Yang Meracau